You are currently browsing the archives for October, 2009

Bakat dan Kecerdasan Diri Saya

  • October 8, 2009 at 11:25 pm

Setiap orang pasti memiliki talentanya masing-masing.. Begitupula saya..  Saya mengenal bakat dan kecerdasan yang saya miliki ini berdasarkan apa penilaian orang dan tentunya saya nilai lagi sendiri menurut saya.

Menurut Gardner ada 9 jenis tipe kecerdasan. Berdasarkan pengalaman saya, pendapat orang-orang dan diri saya sendiri mengenai bakat dan kecerdasan saya, saya merasa cukup cerdas dan berbakat dalam bidang logical mathematical, musical, spatial, kinesthetic, kecerdasan interpersonal dan linguistik. Itulah kelebihan-kelebihan saya berdasarkan teori Gardner.  Namun, saya tidak yakin sepenuhnya akan hal ini, karena saya yakin, ada beberapa bakat yang belum saya temukan atau saya gali. Selain itu, bakat-bakat yang sepertinya saya temukan ini juga belum saya gali secara maksimal, saat ini saya masih terus mencari dan mengembangkan bakat saya.

Saya rasa, saya sudah menemukan bakat saya.. Berdasarkan perasaan saya, kepercayaan diri saya terhadap hal tersebut, pendapat orang lain tentunya yang sangat berpengaruh… Namun, mungkin saja saya mempunyai bakat-bakat terpendam yang saya masih belum saya sadari. Saya masih belum sepenuhnya mengenal apa saja bakat saya dan sampai saat in imasih dalam tahap mencari dan juga mengembangkan yang sudah ada.

Dengan bakat-bakat yang saya rasa saya miliki, saya temukan, dan sedang saya kembangkan, saya sudah mencoba hal-hal yang dapat mengasah bakat saya.  Seperti bermain musik, saya suka mendengarkan lagu, bermain alat musik.

Kecerdasan interpersonal yang saya miliki mungkin lahir dari sifat saya yang cenderung pendiam. Saya jadi lebih suka mendengarkan orang lain dan karena itulah saya cukup bisa menahan diri untuk tidak bicara terus-terusan namun lebih memperhatikan orang lain.

Terhadap bakat linguistik saya… Saya sangat suka menulis dan saya selalu menulis buku harian, saya juga sering membuat cerpen, dan puisi. Sedangkan yang seni, saya suka menggambar, bermain dengan warna, membuat benda-benda kerajinan tangan. Semua ini benar-benar mengembangkan bakat saya. Hal-hal tersebut membuat saya bangga dan puas.. Terutama bila hasilnya bagus.. hehehe..

Selain itu, sesuai jurusan yang saya pilih.. matematika.. dalam teorinya Gardner juga menyebut loghical and mathematical intellegence. Inilah juga salah satu bakat yang saya rasa saya miliki karena dari sejak kecil saya susak berhitung. Saya benar-benar menjadi suka matemtika tepatnya semenjak SMP karena menurut saya, matematika itu asik, dan hasilnya pasti, meskipun sangat rumik dan bisa jadi sangat membuat stres. Kemampuan logika dan matematika ini saya rasa yang paling terasah karena semenjak kecil hingga sekarang, saya selalu berhadapan dengan soal-soal matematika dan berbagai soal lainnya yang mengasah logika berpikir saya.

Untuk bidang yang olahraga, saya sangat senang berolahraga dan kesenangan itu sendiri berasal dari kepercayaan diri saya dalam olahraga yang membuat saya yakin akan bakat saya dalam bidang ini. Namun, sepertinya bakat ini sangat kecil dalam diri saya dan masih belum terasah dengan baik.

Saya yakin ada banyak bakat yang belum ditemukan dan terasah. Oleh karena itu, saat ini, saya sedang mencari cara dan berusaha mengasah bakat saya tersebut. Semoga bakat-bakat yang saya miliki tersebut dapat terasah dengan baik dan akhirnya menjadi berguna juga untuk orang lain.

Love

  • October 5, 2009 at 7:21 pm

What is love?
Apakah cinta adalah sesuatu yang nyata? Dapat dilihat, dicium, atau didengar?
Sepertinya cinta hanya dapat dirasakan. Bagi yang merasakan.

Cinta kenapa sepertinya perbedaannya sangat sedikit dengan benci.

Saat kita mencinta, kita selalu memikirkan orang yang kita cintai. Begitu pulakah dengan membenci? Juga sangat memikirkan orang yang kita benci atau tepatnya selalu kepikiran.

Sepertinya 2 kata, 2 perasaan itu sangat mendominasi seseorang. Kalau tidak cinta ya benci.

Apakah definisi yang sempurna untuk mencintai? Wahai orang-orang yang sudah pernah mengecap rasa itu… Dapatkah kalian memberitahuku… Definisi yang pasti akan cinta?

Ataukah cinta itu memang tak terdefinisi? Hal yang terkadang tidak nyata itu…

Happy Valentine

  • October 5, 2009 at 7:19 pm

Whoaa hari valentine tepat di malam minggu begini. Pastinya banyak pasangan yang berbahagia yaaaa…. Soal valentine jadi ingat beberapa komik dan anime yang sudah keluar di sini. Tapi akan saya bahas dalam topik selanjutnya. Karena judul kali ini adalah valentine.

Hemmm tentunya banyak yang sudah tahu tentang asal-usul valentine kan? Aslinya bukan kisah lovey-dovey yang romantis abiz tapi tragis… Bukan kayak Romeo and Juliet juga sih… Gak ada cerita tentang pasangan yang salah satu pasangannya bernama Valentine atau Valentino or whatever the name…

Ceritanya dimulai di Romawi… Waktu itu ada kaisar yang bernama Claudius yang sangat suka berperang. Ia ingin agar semua pria di negaranya menjadi seorang militer. Tapi, tentunya tak semua pria mau karena mereka mempunyai keluarga atau minimal wanita yang dicintai. Karena itulah Claudius berpikir seandainya saja hal-hal seperti itu tak ada, tentunya armada perangnya akan terbentuk.

Kemudian ia membuat aturan yang melarang para pasangan untuk menikah, dan memadu kasih. Kasihan ya, dan semua itu demi hasrat berperangnya…. Namun, ada seorang pendeta baik hati yang diam-diam tetap ingin menyatukan kasih antara dua insan. Yah, artinya dia melanggar peraturan itu. Ialah Valentine. Claudius yang mengetahui ini marah dan menghukumnya. Akhirnya Valentine dihukum penggal kepalanya. Orang-orang berduka karenanya, dan akhirnya ia dinobatkan menjadi seorang santa di hari kepalanya di penggal itu yaitu 14 Februari.

Jadi, sebenarnya hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari itu bukan hari jadiannya seseorang yang bernama Valnetine dan kisah cintanya melebihi tragedi Romeo and Juliet, namun peringatan kematian seorang pendeta baik hati yaitu St. Valentine. Yah, kalau disebut peringatan kematian agak mengerikan ya. Karenanya, kita pandang dari sudut lain, yaitu sebagai hari kasih sayang. Kenapa? Karena St. Valentine yang penuh kasih itu rela berkorban demi merestui para pasangan yang saling mencintai. Maka dari itu, pantaslah 14 Februari kita kenang sebagai hari kasih sayang, tak hanya bagi pasangan. Orangtua, saudara, teman, dan orang-orang di sekitar kita juga.